Sejarah Kemerdekaan Republik Ceko: Perjalanan Panjang Menuju Kedaulatan

Sejarah Kemerdekaan Republik Ceko: Perjalanan Panjang Menuju Kedaulatan

marylandleather.com, 11 MEI 2025 

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

Republik Ceko, yang juga dikenal sebagai Czechia, adalah negara tanpa pantai di Eropa Tengah yang memiliki sejarah panjang dan kompleks menuju kemerdekaannya. Terletak di jantung Eropa, negara ini berbatasan dengan Jerman, Polandia, Slowakia, dan Austria, dengan ibu kota di Praha. Sejarah kemerdekaan Republik Ceko tidak dapat dipisahkan dari perjalanan wilayah-wilayah historisnya—Bohemia, Moravia, dan sebagian Silesia—serta pembentukan dan pembubaran Cekoslowakia. Artikel ini menguraikan secara mendetail proses kemerdekaan Republik Ceko, mulai dari akar sejarahnya pada abad ke-9 hingga pembentukan negara modern pada 1 Januari 1993, dengan fokus pada peristiwa-peristiwa kunci, tokoh-tokoh penting, dan konteks geopolitik yang membentuk identitas nasional Ceko.

1. Latar Belakang Sejarah: Awal Mula Tanah Ceko

  Kisah Epik Pengembaraan 3 Tahun Legiun Cekoslovakia di Russia Menuju  Kemerdekaan - Sejarah Militer    

Sejarah wilayah yang kini menjadi Republik Ceko dimulai sekitar 800.000 tahun sebelum Masehi, dengan ditemukannya artefak prasejarah seperti kapak batu di Červený kopec (Red Hill), Brno. Bukti keberadaan manusia modern di wilayah ini berasal dari sekitar 45.000–30.000 tahun lalu, dengan temuan sisa-sisa manusia dan ukiran mammoth di gua-gua seperti Mladeč dan Koněprusy. Pada abad ke-5 SM, suku Keltik, khususnya suku Boii, mendiami wilayah ini, memberikan nama Boiohaemum (tanah Boii), yang menjadi asal usul istilah “Bohemia”. Suku Slavia tiba pada abad ke-6 M, membentuk dasar etnis Ceko modern.

Pada akhir abad ke-9, wilayah ini disatukan oleh dinasti Přemyslid, menandai berdirinya Kadipaten Bohemia di bawah Kekaisaran Moravia Raya. Pada 1002, Bohemia diakui sebagai bagian Kekaisaran Romawi Suci, dan pada 1198 menjadi kerajaan di bawah Raja Ottokar I. Kerajaan Bohemia mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-13 dan ke-14 di bawah Charles IV, yang mendirikan Universitas Praha (sekarang Universitas Charles) pada 1348, menjadikannya pusat akademik terkemuka di Eropa. Namun, konflik keagamaan seperti Perang Hussit (abad ke-15) dan Perang Tiga Puluh Tahun (abad ke-17) melemahkan Bohemia, yang kemudian jatuh di bawah kekuasaan Habsburg dan menjadi bagian Kekaisaran Austria-Hungaria.

Selama abad ke-18 dan ke-19, kebangkitan nasional Ceko (České národní obrození) muncul sebagai respons terhadap dominasi budaya dan politik Habsburg. Cendekiawan Ceko mendirikan pusat pengajaran bahasa Ceko dan museum nasional untuk melestarikan identitas budaya. Meskipun upaya menuntut otonomi melalui Revolusi 1848 di Praha gagal, semangat nasionalisme terus berkembang, menjadi fondasi penting bagi perjuangan kemerdekaan di abad berikutnya.

2. Awal Kemerdekaan: Pembentukan Cekoslowakia (1918)

  Kisah Epik Pengembaraan 3 Tahun Legiun Cekoslovakia di Russia Menuju  Kemerdekaan - Sejarah Militer    

Perjuangan menuju kemerdekaan modern dimulai pada awal abad ke-20, ketika Kekaisaran Austria-Hungaria melemah akibat Perang Dunia I (1914–1918). Banyak nasionalis Ceko melihat perang sebagai peluang untuk mencapai kedaulatan. Desertasi di kalangan tentara Ceko yang dipaksa bertempur untuk Austria-Hungaria menjadi hal umum, dan Legiun Cekoslowakia dibentuk untuk berperang bersama Sekutu (Entente Powers).

Di Paris, Tomáš Garrigue Masaryk, seorang akademisi dan politisi Ceko, mendirikan Jawatankuasa Kebangsaan Ceko pada November 1915, menuntut kemerdekaan Bohemia dan Slowakia. Pada 29 Juni 1918, komite ini diakui sebagai pemerintahan sementara Cekoslowakia oleh Prancis, diikuti oleh Inggris (9 Agustus), Amerika Serikat (18 September), dan Italia (3 Oktober). Pada 14 Oktober 1918, Masaryk memproklamasikan kemerdekaan Cekoslowakia dalam Pengisytiharan Washington kepada Presiden AS Woodrow Wilson. Ketika Austria-Hungaria runtuh pada akhir perang, Republik Cekoslowakia secara resmi diumumkan di Praha pada 28 Oktober 1918, dengan Masaryk sebagai presiden pertama dan Karel Kramář sebagai perdana menteri.

Cekoslowakia yang baru mencakup wilayah Bohemia, Moravia, Silesia, Slowakia, dan Subcarpathian Ruthenia, dengan populasi multietnis termasuk Ceko, Slowakia, Jerman, Hongaria, dan lainnya. Negara ini menjadi satu-satunya demokrasi parlementer di Eropa Tengah dan Timur selama periode antarperang (1918–1938), mengalami kemajuan ekonomi dan budaya yang pesat. Namun, keberadaan minoritas Jerman yang besar di Sudetenland (sekitar sepertiga populasi) menjadi sumber ketegangan, terutama ketika Adolf Hitler memanfaatkannya untuk menuntut aneksasi pada 1938.

3. Perang Dunia II dan Pendudukan Nazi 

  Lessons of the Russian Revolution: 100 Years Later · News · Lafayette  College    

Pada 1938, Perjanjian Munich antara Jerman Nazi, Italia, Prancis, dan Inggris memaksa Cekoslowakia menyerahkan Sudetenland kepada Jerman, kehilangan 38% wilayahnya. Setahun kemudian, pada Maret 1939, Nazi menduduki sisa wilayah Ceko, mendirikan Protektorat Bohemia dan Moravia, sementara Slowakia menjadi negara boneka Jerman. Presiden Edvard Beneš membentuk pemerintahan dalam pengasingan di London, mendukung gerakan anti-Nazi bersama Partai Komunis Ceko. Selama pendudukan, bendera Cekoslowakia dilarang, dan tiga warna horizontal (putih, merah, biru) digunakan oleh Nazi.

Perlawanan terhadap Nazi berlangsung sengit, termasuk Operasi Anthropoid (1942), pembunuhan Reinhard Heydrich, pejabat tinggi Nazi, oleh pasukan Cekoslowakia. Namun, pendudukan menyebabkan penderitaan besar, termasuk pembantaian di Lidice dan deportasi massal. Setelah kekalahan Jerman pada 1945, Cekoslowakia dipulihkan, meskipun kehilangan Subcarpathian Ruthenia ke Uni Soviet. Sekitar 3,5 juta etnis Jerman di Sudetenland dideportasi, mengubah komposisi demografis negara.

4. Era Komunisme dan Dominasi Soviet (1945–1989) 

  Kisah Epik Pengembaraan 3 Tahun Legiun Cekoslovakia di Russia Menuju  Kemerdekaan - Sejarah Militer    

Setelah Perang Dunia II, Cekoslowakia berupaya membangun kembali demokrasi di bawah Presiden Beneš. Namun, pengaruh Partai Komunis Cekoslowakia, yang didukung Uni Soviet, semakin kuat. Pada 1946, komunis memenangkan pemilu, dan pada Februari 1948, mereka melakukan kudeta, menjadikan Cekoslowakia negara komunis dalam Blok Timur. Pemerintahan demokratis digantikan oleh rezim totaliter, dengan ekonomi terpusat dan kebebasan sipil dibatasi.

Pada 1968, Alexander Dubček, sekretaris pertama Partai Komunis, meluncurkan reformasi Musim Semi Praha, berupaya menciptakan “sosialisme dengan wajah manusia” melalui kebebasan berbicara dan desentralisasi ekonomi. Uni Soviet menganggap ini ancaman dan, pada Agustus 1968, memimpin invasi Pakta Warsawa untuk menghentikan reformasi. Invasi ini menewaskan ratusan orang dan memadamkan harapan liberalisasi.

Selama dua dekade berikutnya, Cekoslowakia berada di bawah kontrol ketat Soviet, dengan disiden seperti Václav Havel menghadapi penindasan. Namun, semangat perlawanan tetap hidup melalui kelompok seperti Charta 77, yang menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia.

5. Revolusi Beludru dan Akhir Komunisme (1989)

Pada November 1989, gelombang protes di Eropa Timur yang dipicu oleh runtuhnya Tembok Berlin menginspirasi rakyat Cekoslowakia. Pada 17 November, demonstrasi mahasiswa di Praha dipukuli polisi, memicu protes massal. Pada 20 November, lebih dari 200.000 orang berdemonstrasi di Dataran Wenceslas di bawah kepemimpinan Václav Havel dan kelompok Civic Forum. Demonstrasi damai ini, yang dikenal sebagai Revolusi Beludru (Velvet Revolution), memaksa Partai Komunis menyerahkan kekuasaan pada 29 November 1989. Havel terpilih sebagai presiden pada Desember 1989, menandai kembalinya demokrasi.

Revolusi Beludru adalah titik balik penting, mengakhiri 41 tahun kekuasaan komunis tanpa kekerasan signifikan. Cekoslowakia mulai bertransisi menuju ekonomi pasar dan demokrasi liberal, dengan fokus pada reintegrasi ke Eropa Barat.

6. Pembubaran Cekoslowakia dan Kemerdekaan Republik Ceko (1993)

Meskipun Cekoslowakia awalnya bersatu kembali sebagai federasi demokratis, perbedaan aspirasi nasional antara Ceko dan Slowakia muncul. Orang Slowakia, yang merasa kurang diwakili secara politik dan ekonomi, menuntut otonomi lebih besar. Pada Juni 1992, Gerakan Demokratik Slowakia memenangkan pemilu di Slowakia, mendorong negosiasi untuk pemisahan damai. Proses ini, yang dikenal sebagai Penceraian Beludru (Velvet Divorce), menghasilkan kesepakatan untuk membubarkan Cekoslowakia pada 31 Desember 1992.

Pada 1 Januari 1993, Republik Ceko dan Republik Slowakia resmi menjadi dua negara merdeka. Václav Havel menjadi presiden pertama Republik Ceko, memimpin negara menuju reformasi ekonomi dan integrasi internasional. Republik Ceko mewarisi bendera Cekoslowakia (putih, merah, dan segitiga biru), yang dirancang oleh Jaroslav Kursa pada 1920, sementara Slowakia mengadopsi bendera baru. Tanggal 1 Januari 1993 diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Ceko, meskipun 28 Oktober 1918 tetap dihormati sebagai Hari Nasional, memperingati berdirinya Cekoslowakia.

7. Perkembangan Pasca-Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Republik Ceko fokus pada pembangunan ekonomi pasar dan integrasi dengan institusi Barat. Pada 1999, negara ini bergabung dengan NATO, dan pada 2004 menjadi anggota Uni Eropa, menandai komitmennya terhadap demokrasi dan ekonomi global. Reformasi ekonomi yang dimulai pada 1990-an berhasil, dengan Republik Ceko diakui sebagai negara maju oleh Bank Dunia pada 2006 dan memiliki peringkat tinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia.

Ekonomi Ceko bertumpu pada industri manufaktur, terutama otomotif (seperti Škoda Auto), serta pariwisata, dengan Praha sebagai salah satu kota paling menarik di Eropa. Negara ini juga dikenal karena sistem kesejahteraan sosialnya, termasuk perawatan kesehatan universal dan pendidikan gratis. Mayoritas penduduk Ceko adalah etnis Ceko (64,3%), dengan minoritas Moravia, Slowakia, dan lainnya. Sekitar 34,5% penduduk tidak beragama, mencerminkan tingkat ateisme yang tinggi di antara negara-negara Eropa.

8. Warisan Budaya dan Identitas Nasional

Republik Ceko memiliki warisan budaya yang kaya, dengan lebih dari 1.500 kastil, 14 situs warisan UNESCO, dan tradisi seni yang kuat. Tokoh seperti Alphonse Mucha (pelukis Art Nouveau) dan Franz Kafka (penulis) telah memperkaya budaya global. Universitas Charles, didirikan pada 1348, tetap menjadi simbol keunggulan akademik. Bendera nasional, yang diadopsi dari Cekoslowakia, melambangkan perjuangan kemerdekaan (merah untuk darah, biru untuk kedaulatan, putih untuk langit dan tradisi Bohemia).

Identitas nasional Ceko dibentuk oleh sejarah perlawanan terhadap penindasan, dari Habsburg hingga komunis, serta semangat demokrasi yang ditunjukkan dalam Revolusi Beludru. Nama “Czechia” (Česko) diadopsi sebagai nama pendek resmi pada 2016 untuk mempermudah penggunaan internasional, meskipun “Czech Republic” tetap umum digunakan.

9. Kesimpulan

Sejarah kemerdekaan Republik Ceko adalah kisah ketahanan, perjuangan, dan transformasi. Dari Kadipaten Bohemia pada abad ke-9 hingga pembentukan Cekoslowakia pada 1918, dan akhirnya kemerdekaan penuh pada 1993, Ceko telah melalui berbagai tantangan, termasuk pendudukan asing, perang, dan rezim otoriter. Peristiwa seperti Revolusi Beludru dan Penceraian Beludru menunjukkan komitmen bangsa ini terhadap perdamaian dan demokrasi. Kini, Republik Ceko berdiri sebagai negara maju dengan ekonomi kuat, budaya kaya, dan posisi penting di panggung global, menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam memperjuangkan kedaulatan dan identitas nasional.

Sumber:

  • Wikipedia: Czech Republic, History of the Czech Lands

  • Wikipedia Bahasa Indonesia: Ceko

  • Wikipedia Bahasa Melayu: Republik Czech, Sejarah Republik Czech

  • Educations.com: Study Abroad in the Czech Republic

BACA JUGA: Kehidupan Seperti Catur: Ketidak pastian Langkah demi Langkah Walaupun Meski Manusia Penuh Dengan Skenario

BACA JUGA: Masalah Sosial di Indonesia pada Tahun 1900-an: Dampak Kolonialisme dan Kebangkitan Kesadaran Sosial

BACA JUGA: Perkembangan Teknologi Militer Portugal: Dari Era Penjelajahan hingga Abad Modern